Senin, 10 Mei 2010

Resensi Novel New Moon

Resensi Novel New Moon, Bella mencintai 2 Mahluk Mitos, Vampire dan Serigala Jadi-jadian
Masih ingat Novel Twilight? Yep, ini adalah sekuel kedua seri Romantisme kisah cinta antara Vampire dan Manusia, Bella Swan dan Edward Cullen.
Berhubung ini novel cinta-cintaan yang ‘dibungkus’ dengan kisah-kisah yang masih menjadi mitos dimasyarakat jadi tentu saja kisah romannya bertebaran di sana-sini disetiap sudut kisah.Dan tidak ketinggalan ketegangan ketegangan dengan mahluk-mahluk jadi-jadian..(gilee.pengulangan kata-katanya banyak banget ya..:p)

Kisah diawali dengan cerita Bella yang akan ulang tahun, Edward punya rencana untuk membuat perayaan ulang tahun Bella yang ke-18. Berbagai rencana disusun namun Bella menolak mentah-mentah semua rencana perayaan Ultah-nya dan tak mau menerima hadiah sekalipun. Karena dengan ulang tahun yang ke-18 ini menandakan dia berumur “lebih tua” setahun dari Edward yang berumur “17”.
Saat keluarga Cullen membuat rencana dirumahnya, Bella akhirnya tak kuasa menolak, berbagai hadiah di siapkan oleh seluruh “keluarga” Vampire saat berkumpul dirumah pinggir hutan tersebut. Pesta berjalan lancar hingga saat Bella membuka salah satu kado tipis, yang tak sengaja melukai tangannya…dimana semua Vampire saat itu merubungnya..
Hampir semua Vampire menahan napas, tak terkecuali Edward, namun rupanya Jasper yang bermasalah dengan “diet”-nya tak kuasa mencium darah Bella, melihat reaksi Jasper yang membabi buta hingga beberapa pecahan kaca hancur dan melukai tangan Bella, reflek Edward melindungi Bella dari serangan Jasper dan Vampire yang lain memegangi Jasper sekuat tenaga. Sambil menahan napas, Edward membantu Bella berdiri dan ditangai dr.Cullen. Esme yang keibuan dan lembutpun tak bisa menyembunyikan ke-vampirannya dengan menahan napas demi melihat darah segar yang mengucur dari lengan Bella. Hanya dr. Cullen yang sepertinya sudah kebal dengan bau darah.
Setelah insiden tersebut, Edward lebih banyak diam dan berpikir. Kedekatannya dengan Bella sepertinya menjerumuskan Bella kedalam jurang yang makin kelam dan itu sangat tidak baik bagi kelangsungan hidup Bella selanjutnya. Dengan alasan “demi keselamatan” Bella, Edward dan keluarga dr. Cullen akhirnya memutuskan untuk pindah ke LA. Edward meninggalkan Bella..dan dimulailah mimpi buruk Bella di setiap tidur malamnya.
Hingga berbulan-bulan…
Di bulan ke-5, Bella mulai bisa berpikir sedikit jernih, dia menemui sahabat kecilnya Jacob Black, untuk mengusir semua mimpi buruk dan membuka lembaran baru hidupnya yang kelam setelah kepergian Edward. Bella mulai bisa tersenyum lagi dan hari-harinya kembali sedikit bersemangat.
Saat hiking sendiri ke hutan mengunjungi telaga sabit tempat dulu sering bertemu Edward, Bella tak sengaja bertemu dengan Laurent, Vampire teman James yang dulu sempat membuatnya berdarah-darah karena “permainan”dengan keluarga dr.Cullen. Saat Laurent akan menghabisi Bella, serombongan Serigala raksasa datang menyelamatkan Bella, melihat lawan yang tak sebanding, Laurent akhirnya kabur. Bella masih syok dengan apa yang dialamainya. Aneh, serigala raksasa itu tidak tertarik dengannya!
Makin kalut pikiran Bella karena Jacob Black yang biasanya periang berubah menjadi bengis dan tidak bersahabat. Keadaan yang membuat-nya makin terpuruk, tak ada lagi teman..ada apa dengan Jacob?
Bella makin kalut karena omongan Laurent yang menyebut bahwa Victoria, vampire pasangan James masih memburunya…
Kisah kemudian menggelinding sampai akhirnya Bella bertemu lagi dengan Edward di sebuah kota di Italia, sebuah kota kecil, tua yang dikelilingi gedung-gedung tua bernama Volterra…yang dikuasai oleh “keluarga” vampire tertua bernama Volturi, yang berkuasa sejak zaman Etruria, lebih dari 3000 tahun yang lalu..
Apa sebenarnya yang menyebabkan Edward bisa berada di kota sarang Vampire tersebut? Dan kenapa Bella bisa sampai di Italia? Tentu saja di New Moon ini jawabanya.
Kelebihan Novel ini:
Kisah keteganganya mengena dan terjaga, meskipun kurang detil dan tidak ada klimaks dalam menggambarkan pertarungan antara Vampire dan Srigala raksasa-nya, juga saat Bella berada di sarang Vampire di Italia. Mungkin karena yang nulis perempuan yang dia berusaha tidak mengumbar kekerasan dan kengerian disana-sini, ingat ini novel roman, bukan murni Vampire seperti kisah Dracula Van Helsing-nya Bram Stoker.
Kekurangan Novel ini:
Ada sedikit kekonyolan, yaitu saat Bella dan Alice naik pesawat ke Italia.
“Alice sudah mengangkat telepon dari punggung kursi didepannya sebelum pesawat berhenti menanjak, sengaja memunggungi pramugari yang menatapnya tidak setuju. Namun sesuatu di ekspresiku membuat pramugari itu mengurungkan niatnya untuk menegur kami. Aku berusaha menulikan telinga dari bisik-bisik Alice dengan Jasper; aku tak ingin mendengar kata-katanya lagi…”(hal. 451)
Hah, didalam pesawat yang lagi take off, Alice bisa menelepon Jasper? Yang benar saja?!
Meskipun banyak kekonyolan disana-sini namun hal tersebut tidak mengurangi kenikmatan mengikuti kisah Vampire “vagetarian” ini. Dari situs resmi-nya Stephenie Meyer, kabarnya akan ada sekuel tambahan setelah Eclipse dan Breaking Dawn yang berjudul Midnight Sun.
Walah..apakah Tante Stepheni ini mau ngikutin jejak “spektakulernya” sinetron legendaris kita Tersanjung? Mudah-mudahan sih kisahnya tidak maksa. Karena biasanya sebuah sekuel yang dipanjangkan akan ada semacam sindrom memaksakan kisah yang seperti dibuat-buat hingga tidak bisa dinikmati lagi.

Resensi Novel Twilight

Resensi
Novel Twilight

Romantisme Kisah Cinta Manusia dan Vampire
Menjadi Kekasih Vampire? Wow..mengerikan sekaligus terasa spektakuler show. Entah kenapa, setiap kali aku membaca buku atau nonton film yang berkaitan dengan Vampire ini versi barat, pikiranku langsung melayang pada hantu-hantu versi Indonesia yang terasa gak sekeren si Vampire ini. Si Manis Jembatan Ancol?! Aduhhh…lewat..kayaknya…
Dalam banyak versi, Vampire selalu digambarkan sebagai sosok setengah manusia setengah hantu yang berpenampilan sopan dan punya paras yang ganteng sekali dan cantik sekali..(tapi giginya bertaring!..hyiii..). Sehingga begitu menggoda ‘mangsa’-nya yaitu manusia. As you may know, manusia selalu tertarik dengan yang namanya penampilan fisik yang ganteng dan cantik..Well, kalo sosok Vampire-nya semacam Brad Pitt (di Film Interview With The Vampire) siapa yang sanggup nolakk….Apakah di sini ada legenda hantu yang sedikit keren?! Sapa tau Nicolas Saputra atau Andika Pratama bisa kebagian peran..hwehehehhe….
Okreh, kembali ke laptop Novel Twilight-nya Stepheni Meyer. Novel ini sebenernya menurut aku terlalu mengedepankan perasaan, ya..secara ditulis dari sisi tokoh utamanya Isabella Swan yang diceritakan gadis muda umur 18-an dan belum pernah merasakan pacaran, nah loh!. Jadi ceritanya sangat melankolis dan mendayu-dayu. Bella pindah dari kota yang penuh cahaya matahari Phoenix ke kota muram yang sering hujan dan masih dikelilingi hutan lebat; Forks. Kepindahan Bella ini karena ingin mamanya Renee yang menikah lagi tidak terganggu pernikahannya dengan Phil, suami kedua-nya. Bella memilih tinggal bersama Charlie, Ayah biologisnya di Forks.
Semula tinggal di Forks seperti memenjarakan diri dengan sengaja, tapi semua berubah ketika Bella bertemu dengan serombongan keluarga dr.Cullen di Sekolah SMU barunya di Forks. Dan salah satu dari kelurga itu yaitu Edward Cullen yang digambarkan memiliki ketampanan yang jahat,dingin namun misterius dan sempurna. Keluarga dr.Cullen yang semuanya Vampire, adalah Vampire yang tidak memangsa manusia..(ada-ada ajah ya!) tapi cuma binatang, sehingga mereka gemar berburu di hutan.
Singkat cerita Bella akhirnya pacaran dengan Edward dan Bella sedikit demi sedikit mengungkap jati diri Edward dan keluarganya. Kebanyakan penduduk Forks tidak ada yang tahu bahwa keluarga dr.Cullen adalah Vampire! Hebat kan?
Rasa penasaran Bella yang menggebu-gebu khas anak muda, membawanya dalam hubungan yang lebih rumit dan dalam dengan Edward. Dan katika ada Vampire dari Koloni lain yang pemburu manusia datang, masalah kemudian timbul. Keluarga Cullen yang sangat membela Bella menjadi sesuatu permainan yang sangat menarik bagi Koloni tersebut. Akhirnya Bella menjadi target buruan bagi koloni tersebut dan Keluarga Cullen tentu saja membelanya mati-matian (eh, Vampire kan udah mati ya..?!).
Lantas bagaimana kisah selanjutnya..jreng-jreng…silakan baca sendiri di Novel Twilight..hehehhe…
Gak seru dong, kalo tak ceritan semua, ntar kejutan-kejutannya jadi gak asik lagi pas baca, karena udah di kasih tahu..ya gak siii…
Baedeweh, meskipun mendayu-dayu, ini novel enak banget dibacanya, Bestseller gitu loh..two tumb up buat Tante Stepheni, jadi kepengan baca kisah lanjutannya, di New Moon-Dua Cinta neehh…

Resensi Buku Maryamah Karpov

Resensi
Buku Maryamah Karpov
Judul Buku : Maryamah Karpov

Tebal : 504 halaman
Penerbit : Bentang Pustaka
Penulis : Andrea Hirata

Andrea Hirata patut diacungi berpuluh-puluh jempol! tak disangka walau kemampuannya dalam menulis sebuah karya sastra baru hanya sebatas tetralogi laskar pelangi tetapi hasil karya pamungkas di novel terakhir di tetralogi laskar pelangi ni bisa desejajarkan dengan penulis profesional.
Di dalam maryamah, andrea menceritakan petualangan ikal (dirinya sendiri) mulai dari dia menyelesaikan thesis-nya di sorbone, saat dia sidang, hingga kehidupannya setahun setelah ia lulus kuliah. Gaya penyampaiannya yang khas benar-benar akan membuat pembaca-apalagi yang mengikuti dari laskar pelangi, sang pemimpi. hingga edensor- dibuat penasaran oleh jalan ceritanya yang meliuk-liuk dan tentunya makin membuat ceritanya semakin seru. Novel ini berisi kisah-kisah kocak, haru, dramatis dan tragis mengenai kehidupan ikal dan orang-orang yang ada dilingkungan sekitar ikal.
Tidak kalah serunya dibanding novel terdahulunya, di novel terakhir ini dia menceritakan tentang kegilaan-kegilaan yang ada di sekitar lingkungannya dan tentunya semakin menjelaskan isi dari seluruh daftar penyakit gila ala ibunya. Tentu kalian akan dibuat tertawa terpingkal-pingkal dengan taruhan-taruhan orang-orang sekitarnya terhadap ikal yang berujung penuh misteri dan membuat penasaran. Kesintingan tingkah laku orang-orang melayu banyak membuat anda tertawa(seperti kelakuan si pelupa) dan membuat anda jengkel (seperti si eksyen). Gara-gara kelakuan sinting orang melayu (yang diceritakan ikal) anda juga akan tahu mengapa Andrea Hirata memberi judul “Maryamah Karpov” untuk novel pamungkasnya ini. Tahukah kau tuk bayan tula?tahukah kau mahar? tahukah kau di laskar pelangi dahulu mahar pernah bertemu dengan tuk bayan tula?kesintingan mahar memang tiada banding. Anda akan kaget dan terpingkal-pingkal dengan kelakuan mahar saat menghadapi tuk bayan tula di novel ini. Namun kesemuanya itu malah semakin akan membuat anda tertarik untuk membacanya.
Tak kalah sedih dan harunya dibanding pendahulunya, tentunya di novel ini anda akan dibuat benar-benar terharu biru saat ikal lulus ujian thesis dengan cara dan waktu yang tak ia sangka sebelumnya. Anda akan dibuat benar-benar terharu disaat ikal dilanda putus harapan yang amat sangat tiba-tiba dia bertemu dengan para pahlawannya. Apalagi tentang kisah bertepuk sebelah tangannya sepupunya ikal yaitu Arai! Ditambah lagi saat-saat mendebarkan saat ikal berpetualang dengan mahar dan saudaranya A Ling! ada apa gerangan?? bagaimana tentang kelanjutan kisah lintang yang anda tahu sendiri ceritanya benar-benar tragis dan dramatis di novel pertama : laskar pelangi ??
Dijamin gak akan nyesel anda membaca novel pamungkas tetralogi laskar pelangi ini. Saya yang sejak dahulu belum pernah baca novel (laskar pelangi adalah novel pertama yang saya baca ampe habis) menjadi tertarik untuk membaca dan memiliki seluruh novel tetralogi laskar pelangi setelah menonton di bioskop (untuk pertamakalinya di bandung setelah 4tahun kuliah) film laskar pelangi. Rekor dalam sejarah saya membaca novel 4 hari (+- 24 jam waktu efektif).

Resensi Novel Edensor

Resensi Novel Edensor

edensorJudul : Edensor
Pengarang : Andrea Hirtaa
Penerbit : PT. Bentang Pustaka
Tahun Terbitan : 2007
Tebal Buku : xii + 290 halaman
Ukuran Buku : 20,5 cm x 14 cm
Diresensi oleh Shelvi Novianita
SINOPSIS
“Jangan Takut Melangkah”
“Edensor” bercerita mengenai kehidupan Ikal dan Arai semasa berkuliah di Universite de Paris, Sorbonne, Perancis dan petualangan penaklukan gagah berani dataran Eropa dan Afrika, dari Belanda sampai ke Italia, dari Tunisia sampai ke Casablanca dan kembali masuk Portugal.
Setelah berhasil memperoleh beasiswa ke Perancis, Ikal dan Arai, mengalami banyak kejadian ynag orang bisa sebut sebagai kejutan budaya. Banyak kebiasaan dan peradaban Eropa yang berlainan sama sekalii dengan perdaban yang selama ini mereka pahami sebagai orang Indonesia, kususnya melayu.
Ikal dan Arai kembali menuai karma akibat kenakalan-kenakalan yang pernah mereka lakukan semasa kecil dan remaja dulu. Pembaca akan dibawa ke dalam petualangan mereka menyusuru Eropa dengan berbagai penglaman yang mencengangkan, mencekam, membuat terbhak, sekaligus berurai air mata.
“Aku ingin mendaki puncak tantangan, menerjang batu granit kesulitan, menggoda mara bahaya, dan memecahkan misteri dengan sains. Aku ingin menghirup rupa-rupa pengalaman lalu terjun bebas menyelami labirin lika-liku jhidup yang ujungnya tak dapat disangka. Aku mendamba kehidupan dengan kemungkinan-kemugkinan yang bereaksi satu sama yang lain. Seperti benturan molekul uranium, meletup tak terduga-duga, menyerap, mengikat, mengganda, berkembang, terurai, dan berpencar ke arah yang mengejutkan. Aku igin ke tempat-tempat yang jauh, menjumpai beragam bahasa dan orang-orang asing”.
Bagaiman akhir petualangan Ikal dan Arai? Mampukah mereka ‘melangkah’ di kehidupan baru mereka? Kehidupan yang berbeda dari kehidupan yang mereka jalani sewaktu di Belitong. Ingin tahu cerita “Edensor” selengkapnya? Bacalah novel “Edensor” secara utuh! Sebab selain menghibur, “Edensor” juga sarat akan makna dan manfaat.
KELEBIHAN

* Kover buku menarik.
* Beragam peristiwa menarik, lucu, penuh semangat, serta mengharu-biru membuat pembaca tidak mudah menutup buku sebelum membacanya secara tuntas.

KEKURANGAN

* Mengapa penulis mengambil judul “Edensor”, yaitu nama sebuah desa khayalan yang dikutip dari novel Herriot? Mengapa harus “Edensor” ? Mengapa harus nama sebuah desa khayalan? Bukankah yang “nyata” itu lebih menarik karena benar-benar ada dalam kehidupan yang sebenarnya?

KEBERMANFAATAN

* Memberikan semangat atau motivasi pada pembaca untuk terus berjuang dalam mengarungi kehidupan
* Menghibur pembaca dengan beragam peristiwa lucu dan petualangan yang mendebarkan
* Memberikan pesan bahwa apapun bisa terjadi jika kita mau berdo’a, berusaha dan terus berusaha
* Mengingatkan kita untuk tidak takut melakukan suatu hal yang baru.